assalamualaikum..
syurga seorang isteri ditapak kaki suami, tapi syurga bagi seorang anak ditelapak kaki ibu. kasihi ibu sebagaimana ibu menyayangi kita...penulisan dibawah ini saya petik daripada Jalan Menuju Syurga. selamat membaca :)
Kehadiran seorang anak merupakan kurnia yang sangat dirindukan setiap orang, apalagi seorang muslim dan itu merupakan perkara yang manusiawi. Allah berfirman yang ertinya:
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia, cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan dan anak-anak.…” (QS. Ali Imran: 14)
Walaupun demikian, dalam pandangan Islam seorang anak bukan hanya sebatas nikmat, tapi juga sebuah amanat. Akan menjadi anugerah ketika kita bisa membina serta mendidiknya menjadi seorang anak yang berakhlak karimah, berjiwa mulia, dan memiliki pendirian agama yang hanif. Atau sebaliknya, menjadi sebuah musibah tatkala kita gagal mencetak dan mengarahkannya ke jalan yang benar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap bayi terlahir di atas fitrah (Islam), maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Dan agama Islam lebih cenderung untuk membentuk akhlak seorang anak terlebih dahulu daripada membekalkan mereka dengan ilmu yang lain. Hal tersebut lebih selaras dan sejalan dengan perkembangan cara berfikir (rasionalistik) dan kejiwaan (psikis) seorang anak. Walaupun hal ini bukan perkara yang mutlak.
Bagaimana cara menasihati anak?
- Hendaknya orang tua berlemah lembut dan penuh kasih sayang dalam menasihati anak.
- Menasihati anak dengan berbicara empat mata tanpa mengumumkanya secara terang-terangan di hadapan teman-temannya.
- Mengajar anak agar menjaga kesihatan jasmani, berpenampilan rapi, dan membersihkan diri daripada najis.
- Membuang sampah didalam tong sampah.
- Memperingatkan agar tidak memotong pembicaraan orang lain atau meninggikan suaranya, serta membiasakan mengucap salam kepada orang lain.
- Memerintahkan agar menutup wajah ketika bersin dan menutup mulut ketika menguap.
- Mengajar mereka untuk menghormati semua orang muslim, terutamanya kepada jiran tetangga, memuliakan tamu dan melayani mereka dengan baik.
- Mengharuskan mereka untuk meminta izin tatkala hendak keluar atau ketika ada hajat yang lain.
- Mengajarinya adab dan sopan santun serta tatacara dalam acara makan bersama, baik dalam golongan keluarga mahupun masyarakat umum.
- Memperingatkan mereka agar menghindari hal-hal yang kurang bermanfaat bagi mereka, seperti: menonton TV, main game, mendengarkan muzik, mahupun hal – hal yang boleh menjadi hal tersebut membahayakan perkembangan psikologi mereka.
- Kemudian mengajari tatacara ibadah solat serta memerintahkanya ketika anak yang sudah menginjak usia tujuh tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perintahlah anak – anak kalian untuk solat ketika mencapai umur tujuh tahun. Dan pukullah mereka (jika mereka enggan solat) pada umur sepuluh tahun dan pisahkanlah ranjang mereka.” [HR. Abu Dawud]
No comments:
Post a Comment